Dinilai Tak Pantas

Satpol Pekanbaru Copot Baleho di Star City


PEKANBARU- Satuan Polisi Pamong Praja Pekanbaru, Sabtu,(28/12/2019), mencopot baleho berukuran besar yang dinilai kurang pantas dipasang di area terbuka tepatnya di belakang pagar bagian depan Gedung Star City, menghadap ke arah Jalan Jenderal Sudirman. 

Dalam baleho berukuran lebih kurang dua meter tersebut pihak tempat hiburan S Club mengiklankan sebuah acara yang akan digelar pada saat malam pergantian tahun. 

Menampilkan beberapa orang wanita berpakaian sexy bersama pria dengan profesi yang berbeda yang akan tampil dalam acara itu.  Ada yang berprofesi sebagai Sexy Dancer, Resident DJ dan profesi lain untuk mengisi acara bertajuk 'Happy New Year New Sclub 2020'

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Pekanbaru, Agus Pramono, mengatakan, pencopotan baleho yang dilakukan menindaklanjuti laporan masyarakat ke pihaknya. Membuktikan hal itu dia langsung menurunkan beberapa orang tim intel ke lokasi yang dilaporkan.

Setelah terbukti benar, Satpol PP langsung mendatangi tempat hiburan tersebut kemudian meminta pihak manajemen untuk  mencopot baleho yang dinilai kurang pantas itu.

" Kita minta pihak tempat hiburan SC (S Club) mencopot baleho itu sendiri, kalau mereka tidak bersedia, kita yang copot karena tidak pantas dilihat orang banyak. Akhirnya melalui upaya persuasif pihak SC mau mencopotnya sendiri," kata Agus Pramono, Sabtu,(28/12/2019).

Selama pencopotan berlangsung, beberapa personel Satpol PP Pekanbaru tetap berjaga di lokasi memastikan baleho tak pantas itu benar- benar sudah tidak terpasang lagi di sana.

Agus, mengingatkan kepada pengelola maupun pemilik tempat hiburan di Pekanbaru agar tidak memasang baleho yang dinilai kurang pantas atau menampilkan wanita sexy di area publik yang dapat dilihat oleh masyarakat dari berbagai kalangan. Sebab selama ini dia masih melihat masih ada pengelola tempat hiburan yang melakukan hal itu.

"Kalau mau mengundang bintang tamu atau mengadakan acara silahkan, tapi jangan tampilkan wanita- wanita sexy semacam itu. Tidak cocok dengan budaya Melayu yang religius menjunjung tinggi nilai- nilai keislaman. Kami minta semua pemilik dan pengelola tempat hiburan memperhatikan masalah ini. Jangan kotori kota yang religius dengan memasang foto-foto wanita berpenampilan sexi atau tidak senonoh," tutup Agus Pramono.(iky).


[Ikuti Zonapekan.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar