Wako Pekanbaru Buka Kegiatan Pembekalan Mubaligh Se- Provinsi Riau


PEKANBARU- Walikota Pekanbaru Dr.H. Firdaus, ST,MT, membuka acara pembekalan pengarahan kepada Muballigh dan Muballigah se- Provinsi Riau, diselenggarakan Ikatan Keluarga Masjid Indonesia (IKMI) Korwil Riau, Kamis (02/01/2020). Bertempat di gedung IKMI, Jalan Todak No.1, Tangkerang Barat, Marpoyan Damai.

Selain Walikota Pekanbaru,acara tersebut juga dihadiri Kapolda Riau, Irjen Pol Agung Setia Imam Efendi, Ketua IKMI Riau, DR H Ismardi Ilyas MA, dan Wakil Ketua DPRD Kota Pekanbaru Ginda Burnama. 

Hadir pula Kapolsek Bukit Raya, Kompol Bainar SH MH, Kapospol Subsektor Marpoyan Damai Ipda Ilham, Camat Marpoyan Damai Junaidi, S.Sos, Lurah Tangkerang Barat, Edi Wardila, M.Pd, dan para peserta pednidikan masa kader Muballigh/ghah se Riau.

Dalam sambutannya walikota, menyampaikan support dan apresiasi kepada IKMI Riau atas penyelenggaraan kegiatan pelatihan bagi muballigh/ghah, Imam dan Khatib se Riau tersebut.

Menurut dia, menjalin hubungan kesatuan antar umat sangat penting dan harus terus dijaga dan ditegakkan. 

Terutama dalam sumbangsihnya untuk peningkatan keimanan umat, pengetahuan dan pemahaman yang harus terus ditanam sehingga tumbuh mindset yang tepat dalam menjalankan syariat islam.

"Kita bersyukur dan berterima kasih kepada IKMI Riau atas kegiatan ini dan juga berterima kasih kepada Kapolda Riau yang telah meluangkan waktu dalam kesibukannya menghadiri kegiatan di gedung IKMI ini demi cinta dan sayangnya kepada NKRI, Riau khususnya warga Pekanbaru," kata Firdaus.

Kegiatan itu sangat bermanfaat dan sangat penting sekali terutama dalam membina semangat dalam menyongsong Indonesia maju tahun 2020 ini.

Sebagaimana yang disampaikan presiden, Indonesia maju dapat terwujud apabila investasi dan eksport yang bagus.

Tentu untuk membangun Kota Pekanbaru sangat dibutuhkan sinergitas muballigh/ghah serta para ulama menjadi sebuah komponen yang menciptakan kedamaian.

" Kita tentu tidak mungkin untuk persoalan ketertiban hanya diserahkan ke aparat kepolisian saja dengan jumlah yang terbatas. Karena itu marilah kita semua untuk dapat menjadi bagian dari kepolisian sebagaimana Kapolda juga berharap dapat menjadi bagian dari muballigh/ghah itu sendiri," imbuh Wako.

Firdaus menambahkan, Kota Pekanbaru butuh pembangunan, solusi agar bisa mewujudkannya tentu dengan adanya investasi.

Baik dari lokal, nasional maupun internasional sehingga Pekanbaru mampu menyerap banyak tenaga kerja yang harus ditopang dengan kondisi yang aman, tertib dan damai.

"Pekanbaru sangat ingin maju dalam pembangunannya, mengurangi pengangguran, oleh karena itu Pemko akan bekerja keras. Kerja tuntas dan kerja ikhlas, selalu bersinergi dengan muballigh/ghah dan para ulama dalam menciptakan kondisi aman dan damai, membantu pihak kepolisian, sehingga Investor yakin untuk berinvestasi di kota tercinta ini,” tutup Walikota.

Untuk diketahui sekolah mubaligh perkuliahannya sudah aktif sejak 7 Januari sampai Maret 2020, dengan peserta sebanyak 50 orang.

Dalam waktu bersamaan juga diadakan untuk pembinaan kader Imam dan Khatib yang diikuti empat kabupaten, diantaranya, Rokan Hulu, Dumai, Siak dan Meranti, dengan jumlah peserta keseluruhan sebanyak 20 orang.

Hal senada disampaikan Kapolda Riau, Irjen Pol Agung Setia Imam Efendi, yang sangat menyambut baik kegiatan pendidikan mubaligh tersebut.

Melalui kegiatan itu mereka akan bertatap muka langsung dengan masyarakat dan diharapkan menyampaikan ulasan yang sejuk dan menciptakan kondisi aman dan tertib di tengah masyarakat.

Dalam tatap muka dihadapan para mubaligh se-Riau ini, Kapolda Riau juga menyampaikan apresiasi positif karena kata dia, sesungguhnya pihak kepolisian ingin menjadi bagian dari muballigh dan para ulama untuk menciptakan kondisi aman dan tertib di Provinsi Riau.

" Kita tentu sangat apresiasi dengan kegiatan pelatihan ini, dan kita jajaran Polda Riau ingin menjadi bagian darinya. Sehingga terbentuk karakter dan value yang bernilai agama dalam membentuk kondisi aman dan tertib di Riau, Pekanbaru khususnya,” kata Irjen Pol Agung Setia Imam Efendi.

Kapolda juga mengharapkan dengan pelatihan ini para muballigh/ghah memiliki karakter yang kuat dalam menciptakan kondisi aman bagi umat dan masyarakat. Dengan menyampaikan materi kajian yang bernuansa kedamaian sehingga terwujud Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kuat.

"Kita juga berharap agar para muballigh/ghah memiliki karakter yang kuat dalam menciptakan kedamaian melalui materi-materi yang disampaikan membawa kesejukan bagi umat dan masyarakat kita,“ katanya.

Ketua IKMI RIAU, Dr H Ismardi Ilyas, menyampaikan, dengan kegiatan itu para muballigh/ghah se Riau semakin profesional dan kompeten dalam menyampaikan dakwah di tengah masyarakat Riau.

" Ini adalah tujuan kita bersama, atas usulan dan kritikan kepada para muballigh/ghah, kedepannya kita akan lebih selektif atas input dari muballigh itu. Kepada imam dan khatib semakin profesional dan kompeten apabila tampil di tengah masyarakat sehingga dengan tampilnya mereka tidak menjadi persoalan baru di tengah umat dan masyarakat,” ujar Ismardi.

Menurut Ismardi, peserta akan dibekali dengan psikologi massa dan materi-materi yang substantif, sehingga umat dan masyarakat faham apa yang disampaikan sehingga tidak menjadi pesoalan.

" Yang penting kita ingin muballigh/ghah, imam dan khatib kedepan semakin profesional dan kompeten,”tandasnya. (Infoterial).


[Ikuti Zonapekan.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar