Polresta Dalami Kasus Pelemparan Molotov di Pos Jaga Satpol PP Riau

Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Nandang Mu'min Wijaya, di lokasi kantor Satpol PP Riau, Jalan Letkol Hasan Basri, Kelurahan Cinta Raja, Kecamatan Sail, Rabu,(29/1/2020) malam.

PEKANBARU- Kepolisian Resor Kota Pekanbaru (Polresta) Pekanbaru, masih mendalami kasus pelemparan bom molotov di pos jaga bagian depan Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau, Rabu, (29/1/2020), malam.

" Saat ini kita mendatangi TKP melakukan olah TKP. Dari penyelidikan kita ditemukan barang bukti berupa pecahan botol yang diduga berisi bahan bakar yang disulut api," kata Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Nandang Mu'min Wijaya, di lokasi kantor Satpol PP Riau, Jalan Letkol Hasan Basri, Kelurahan Cinta Raja, Kecamatan Sail, Rabu,(29/1/2020) malam.

Botol minuman yang diduga berisi bahan bakar disulut api tersebut kata Nandang, dilempar oleh pelaku ke arah pos jaga yang saat ini masih dalam penyelidikan.

" Diduga pelaku menggunakan sepeda motor berboncengan. Yang melempar adalah pelaku yang dibonceng," jelasnya.

Nandang juga menyebut sementara pihaknya saat ini sudah mendapat data-data awal yang saat ini sedang dalam penyelidikan. Berdasarkan hasil rekaman CCTV ada dua motor yang keduanya berboncengan.

" Ini masih kita dalami lagilah dari rekaman gambar yang ada di CCTV itu. Mudah-mudahan bisa kita ungkap," jelasnya.

Kapolresta mengaku prihatin dengan peristiwa yang terjadi. Karena itu dia mengimbau kepada masyarakat apabila ada informasi mengenai pelaku agar bisa melaporkannya ke pihak kepolisian.

" Kita prihatin karena itu diimbau kepada masyakat apabila ada informasi tentang pelaku segera lapor ke pihak kepolisian," tutup Nandang.

Diberitakan sebelumnya, Pos penjagaan bagian depan Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Riau Rabu, (29/1/2020), malam dimolotov Orang  Tak Dikenal sekira pukul 20.10 WIB.

Belum diketahui apa motif dari kejadian tersebut. Sebab pihak kepolisian masih menyelidiki peristiwa yang terjadi di Jalan Letkol Hasan Basri, Kelurahan Cinta Raja, Kecamatan Sail.

Sebelum peristiwa itu terjadi Satpol PP Provinsi Riau baru saja melakukan operasi Trantibum, Selasa (28/1/2020), malam hingga Rabu (29/1/2020), pagi dinihari, di sejumlah lokasi.

Dari beberapa orang  warga setempat yang diwawancarai  mengaku samasaekali tidak mengetahui peristiwa bom molotov tersebut.

" Tak ada dengar saya ada molotov di depan," kata Debi, penjaga Home Stay yang berada tepat di depan pos penjagaan tersebut.

Begitujga dengan yang disampaikan penjual bakso yang membuka kedai gerobak di samping kantor Satpol PP Riau.

"Kalau kejadiannya jam 20.00 WIB, saya sedang di warung jagain jualan. Tak ada dengat suara ataupun pelaku yang melempar. Saya malah tahu dari anggota Satpol yang makan di sini," kata dia meminta namanya tidak ditulis.

Plh Kasatpol PP Provinsi Riau, Tengku Zul Efendi, mengatakan, pihaknya menerima laporan peristiwa terjadi sekira 20.10 WIB.

" Kejadian ini sudah kita laporkan ke pihak kepolisian Polsek Limapuluh," katanya.

Dia menjelaskan bom molotov itu dibuat dari satu botol produk minuman berwarna hijau. Ditanyakan apakah saat kejadian tak ada personel yang menjaga pos tersebut, Tengku, mengatakan, personel hanya berjaga sampai waktu jam kerja saja. Setelah itu fokus pada penjagaan bagian dalam kantor.

"Penjagaan pos hanya saat jam kerja saja. Setelah itu fokus mengintensifkan untuk penjagaan di bagian dalam kantor," jelasnya.

Kembali ditanyakan, apakah peristiwa bom molotov berkaitan dengan kegiatan operasi Trantibum yang sudah dilaksanakan sebelum pos jaga dimolotov, Tengku Zul Efendi, enggan berkomentar. Dia hanya menyebut, lihat saja perkembangannnya nanti.

" Kita lihat saja perkembangannya, kan masih dalam proses penyelidikan pihak kepolisian," tutupnya. (iky).


[Ikuti Zonapekan.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar