Korban Banjir di Kampar Mulai Terserang Penyakit

Warga mengevakuasi sepeda motor karena rumahnya digenangi banjir di Desa Sahilan Darussalam, Kecamatan Gunung Sahilan, Kabupaten Kampar, Riau, Rabu (11/12/2019).(KOMPAS.COM/IDON).

KAMPAR- Sejumlah warga yang terdampak banjir di Kecamatan Gunung Sahilan, Kabupaten Kampar, Riau, mulai terserang penyakit. Mulai dari gatal- gatal, demam hingga tensi darah naik, semua itu muncul akibat stres melihat genangan bajir yang masuk ke dalam rumah.

"Saya sudah dua hari demam, sakit kepala. Gatal-gatal juga ada. Terus tensi tinggi, karena stres melihat genangan banjir dalam rumah," ujar Ita, warga Desa Sahilan Darussalam, Kamis (12/12/2019).

Ita mengaku, sudah berobat ke posko kesehatan yang disediakan Pemerintah Kabupaten Kampar di sekitar lokasi banjir. 
"Kemarin udah minta obat juga ke posko kesehatan. Setelah berobat udah mulai mendingan," katanya.

Dia mengatakan, banjir merendam rumahnya sudah memasuki hari keempat. Meski demikian, dia bersama keluarga memilih bertahan di rumah, meski ketinggian air mencapai satu meter. 

"Untuk tidur kami buat pangkin. Barang-barang di rumah sudah ditaruh di tempat yang aman," tambah Ita.

Hal senada dikatakan Marlinus (54). Dia mengeluhkan penyakit asam uratnya naik sejak banjir merendam rumahnya. 

"Asam urat saya jadi naik. Sebab, saya sering keluar cari makan terpaksa masuk ke air," kata Marlinus. 

Dia juga masih tetap bertahan di dalam rumah, meski ketinggian air mencapai satu meter. 

"Saya tetap di rumah, karena takut barang-barang hilang. Karena kalau sudah hilang susah belinya," tambah Marlinus. 

Diberitakan sebelumnya, tingginya curah hujan membuat aliran Sungai Kampar di Kabupaten Kampar, Riau, meluap.  Hal itu menyebabkan ratusan rumah warga di bantaran sungai di Kecamatan Gunung Sahilan terendam banjir. 

Petugas gabungan dari TNI/Polri, BPBD, dan Dinas sosial Kabupaten Kampar sudah berada di lokasi mendirikan posko pengungsian, kesehatan, dan dapur umum. 

Kasi Logistik BPBD Kampar Nasri Roza mengatakan, banjir yang terjadi di Kecamatan Gunung Sahilan, merendam permukiman warga di Desa Gunung Sahilan dan Desa Sahilan Darussalam.

 "Warga yang terdampak di Desa Gunung Sahilan 98 KK dan Desa Sahilan 176 KK. Jadi totalnya 274 KK," ujar Nasri, Rabu (11/12/2019). 

Dia mengatakan, banjir sudah memasuki hari ketiga. Saat ini sejumlah warga sudah mengungsi.  Meski demikian, warga di negeri Kerajaan Gunung Sahilan itu banyak yang memilih bertahan di rumahnya masing-masing. 

"Warga yang mengungsi karena ketinggian banjir di dalam rumahnya sudah mencapai satu meter. Saat ini warga banyak mengungsi ke rumah saudaranya. Tapi banyak juga yang masih bertahan di rumah," tutur Nasri. 

Selain itu, pihaknya juga menyediakan satu perahu karet untuk mengevakuasi warga. 

"Yang kami evakuasi tadi ada beberapa orang warga karena banjir merendam rumahnya cukup parah," kata dia.

 Dikatakan Nasri, selain rumah warga, banjir juga merendam perkebunan sawit, karet dan sejumlah rumah ibadah 

"Memang curah hujan di hulu Sungai Kampar Kiri ini masih tinggi, sehingga kita khawatirkan banjir semakin naik. Warga kita imbau waspada agar tidak terjadi korban jiwa," pungkasnya.


[Ikuti Zonapekan.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar