Gelar Rapat Secara Maraton, Wako Pekanbaru Sampaikan Maaf kepada Keluarga Kepala OPD Pemko
PEKANBARU- Walikota Pekanbaru, Firdaus,MT, menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga para kepala Organisasi Perangkat Daerah lingkup Pemko atas digelarnya rapat secara maraton selama dua pekan yang melibatkan mereka.
" Saya sampaikan permohonan maaf kepada para keluarga kepala OPD dengan digelarnya rapat secara maraton ini. Karena telah mengambil waktu yang seharusnya bisa digunakan untuk berlibur di hari Sabtu dan Minggu. Mudah- mudahan apa yang dilaksanakan bisa menjadi sedekah dalam bentuk ilmu dan tenaga untuk membangun negara khususnya Pekanbaru," ucap Wako Pekanbaru, Firdaus, Sabtu,(21/12/2019).
Rapat maraton tersebut, dimulai dari pra Musyawarah Rencana Pembangunan Nasional dalam agenda penyampaikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) yang dilaksanakan selama dua hari sejak 14- 15 Desember 2019. Hal itu dilakukan dalam rangka menyelaraskan antara Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dengan RPJMN, kemduian juga dilaksanakan penajaman terhadap RPJMD Perubahan Kota Pekanbaru.
Masih tak puas dengan apa yang disampaikan Presiden Joko Widodo dalam arahannya, Wako Firdaus kembali bertemu dengan beberapa Menteri Kabinet Indonesia Maju jilid 2. Dalam acara Tempo Economic Briefing 2020 yang dilaksanakan di Hotel Westin Jakarta Selatan, Kamis (19/12/2019).
Diantaranya dengan Dr. Ir. H. Suharso Manoarfa, Menteri Perancanaan Pembangunan, Dr. Sofyan Djalil, SH, MA, M ALD, Menteri Agraria dan Tata Ruang, Prof. Bambang Permadi Soemantri Brojonegoro, Menristek/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional, dan Dr. Jerry Sambuaga, Wakil Menteri Perdagangan.
Kemudian dengan Budi Arie, Wakil Menteri PDTT, Dr. Iskandar Simorangkir, SE, MA,Deputy Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan, dan Emil Dardak, Wakil Gubernur Jawa Timur.
Dalam acara tersebut Wako Firdaus juga menyampaikan tentang program- program Pemko Pekanbaru dalam menyongsong pelaksanaan pembangunan strategis pembangunan Indonesia maju 2020-2045 mendatang.
Keesokan harinya tepat pada Jumat, 20 Desember 2019 didampingi beberapa Kepala OPD diantaranya Bappeda, Perkim, PUPR dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan bertemu dengan Dirjen Perumahan dan Pemukiman Kementrian PUPR. Dalam pertemuan itu juga disampaikan program- program strategis daerah yang singkron dengan pembangunan nasional.
Kemudian juga menyampaikan usulan terkait rencana pembangunan Rumah Susun Sewa (Rusunawa) di tiga lokasi di Pekanbaru.
Diantaranya di Kelurahan Sri Meranti, Kecamatan Rumbai Pesisir, di Jalan Yos Sudarso dan di wilayah Kecamatan Tenayan Raya. Bicara rencana pembangunan di Jalan Yos Sudarso, untuk menambah satu Twin Block (TB) lagi dari Rusunawa yang memang sudah ada sebelumnya.
Sedangkan di Tenayan Raya untuk mendukung Kawasan Industri Tenayan (KIT), Rusunawa yang dibangun nantinya diperuntukkan bagi Masayarakat Berpenghasilan Rendah.
Wako, mengatakan, usulan yang disampaikan mendapat sambutan baik dari Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR, Khalawi Abdul Hamid.
Sebab pembangunan Rusunawa merupakan perintah Presiden Joko Widodo untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah yang belum memiliki rumah layak huni.
Rangkaian agenda rapat maraton diakhiri dengan menggelar rapat bersama konsultan PT. Graha Yasa yang menjadi mitra Pemko Pekanbaru dalam menyusun rencana DED Sistem Penyediaan Air Minum(SPAM) di Pekanbaru. Wako, menjelaskan, untuk akselerasi dalam penyediaan air minum di Pekanbaru dibagi dalam empat zona.
Pertama zona I meliputi wilayah Rumbai Pesisir dan zona II (inti) ada di proyek KPBU SPAM yang akan memasuki tahap lelang, zona III ada di Pekan-Kampar regional dan zona IV ada di Tenayan Raya.
Untuk zona inti sampai hari ini kata Wako, masih dilayani oleh Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Siak. Untuk meningkatkan kinerja dengan pertumbuhan pelayanan di rumah tangga, maka Pemko Pekanbaru ikut program yang dipimpin oleh Kementerian Keuangan yakni KPBU-SPAM.
" Alhamdulillah untuk SPAM yang sudah melalui proses cukup lama dari mulai Pemko mengikuti program KPBU dan kita juga sudah dapat menyelesaikan persoalan masalalu yang dialami PDAM sebelumnya. Baik masalah kepengurusan kontrak dengan KTDP maupun persoalan pinjaman di Menteri Keuangan sudah dapat diselesaikan tuntas sejak dua tahun lalu," kata Wako, Firdaus.
Dengan tuntasnya dua persoalan itu kini Pemko dapat mengikuti program KPBU- SPAM, dari hasil kajian yang panjang untuk kelayakan menjalankan proram tersebut Kementerian PUPR juga sudah mengeluarkan Rekomendasi Teknisnya. Tinggal satu tahap lagi yakni, kesiapan untuk meyakinkan KementErian Keuangan tentang kelayakan program itu.
" Salahsatunya seperti yang terdapat dalam agenda rapat yakni melihat pemaparan rencana DED SPAM Pekanbaru yang dibagi dalam empat zona," jelas Wako.
Selain KPBU- SPAM, Pemko Pekanbaru baru juga bekerjasama dengan pihak lain untuk sistem regional yakni Pekan- Kampar, yakni melayani air bersih Pekanbaru sebesar 70 persen dan 30 persen di Kabupaten Kampar. Dengan sumber air berasal dari Sungai Kampar.
" Ini investasi yang sangat besar dengan kapasitas 1.000 liter perdetik ini telah dilelang dan dimenangkan oleh konsorsium perusahaan daerah Riau dan anak dari PT. Sarana Pembangunan Riau yakni PT.Infrastruktur," kata Wako.
Selain itu untuk wilayah Kecamatan Tenayan Raya ditahun 2020, selain untuk aktivitas pemerintah kota dan semua gedung perkantoran sudah berfungsi akan ada sekitar 2.000 pegawai Pemko Pekanbaru yang setiap hari akan berkerja di sana. Tentu hal itu akan membutuhkan perumahan baru yang jelas juga akan membutuhkan sarana air bersih.
" Tahun 2020 Kawasan Industri Tenayan Raya masuk dalam program strategis nasional dan akan dimulai, disamping dengan yang sudah ada di sana di KIT untuk PLTU dan PLTG akan membutuhkan karyawan permanen sekitar 500 orang. Ini tentunya membutuhkan perumahan baru dilengkapi sarana air bersih. Begitujuga dengan perencanaan lain yang juga membutuhkan perumahan dan sarana air bersih," kata Firdaus.(iky).
Tulis Komentar